AGAMA TAO


1. A. Agama Tao di China 
Agama Tao dilahirkan di China pada abad ke-2 dan bersejarah lebih 1,800 tahun. Agama Tao memyembahyangkan alam dan nenek moyang sejak zaman kuno, dan pernah mempunyai banyak cawangan. Pada masa ini, agama Tao terdiri daripada 2 cawangan utama iaitu Cawangan Quanzhendao dan Cawangan Zhengyidao yang mempunyai pengaruh tertentu terhadap bangsa Han. Kerana agama Tao tidak menetapkan upacara kepercayaan atau peraturan yang teliti, jumlah umat yang percaya agama itu sukar dihitung. China terdapat kuil agama Tao sebanyak lebih 1,500 buah pada masa ini, dan Qiandao serta Kundao (umat lelaki dan perempuan agama Daoism yang tinggal dan bekerja di kuil) berjumlah lebih 25,000 orang. 

Taoisme menekankan pemahaman "Tao" atau hukum alam semesta untuk hidup dengan harmoni dengan unsur-unsur semula jadi di dalam dunia ini. Laozi tidak mengajar bagaimana mencapai kehidupan yang abadi. Sebaliknya, keinginan untuk mencapai kehidupan yang abadi adalah sesuatu yang dicari-carikan oleh Maharaja-maharaja China, khususnya Shih Huang Ti. Dalam pencarian cara untuk melanjutkan jangka hidup, taifah-taifah Taoisme telah mengembangkan beberapa seni silat yang kini amat popular, khususnya dengan orang-orang Cina yang hendak memperbaik kesihatan mereka. Seni-seni silat seperti tai chi dan pelbagai qigong kini juga menjadi semakin popular dengan orang-orang Barat, mungkin disebabkan minat dalam hal-hal negara China semasa negara China termuncul sekali lagi dalam arena dunia. Pengamal-pengamal tai chi, qigong, dan seni-seni silat yang lain tidak menganggap diri sebagai penganut agama. Sebenarnya tafiah-tafiah Taoisme pada zaman dahulu lebih merupakan persatuan seni silat, berbanding pertubuhan agama.

"Chi", yaitu tenaga dalam badan, bukan lagi dianggap sebagai unsur-unsur primitif tetapi telah memperoleh pengiktirafan oleh perubatan barat sebagai suatu unsur yang benar-benar terjadi dalam badan. Amalan qigong dan seni-seni yang serupa bukan untuk membangkitkan tenaga yang memang wujud di dalam badan, tetapi untuk memperbaik pengalirannya supaya mengukuhkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dan mengelakkan sebarang masalah kesihatan. 

 Tenaga yang serupa dengan tenanga di dalam badan itu juga terdapat di dalam alam sekitar. Selaras dengan konsep hidup dengan harmoni dengan unsur-unsur semula jadi di dalam dunia, ilmu feng shui mencoba memahami dan menguasai unsur-unsur itu. Konsep keharmonian ini juga diamalkan dalam seni bina Barat, walaupun mereka tidak menggelarkan ilmu itu sebagai "feng shui", tetapi kekadangnya menggelarkannya sebagai "pengharmonian seni bina". Bagaimanapun, ilmu feng shui kini telah dicemarkan dengan pelbagai kepercayaan karut yang mungkin dicipta oleh pengamal-pengamal feng shui semata-mata untuk mendapat untung. 

Mungkin sebilangan penganut taifah Taoisme yang amat kecil pada zaman kuno bertapa di gua-gua dan gunung-gunung. Bagaimanapun, kejadian ini tidaklah dalam skala yang serupa dengan yogi-yogi India yang tinggal di dalam hutan banjaran Himalaya. Sejauh yang diketahui, Laozi tidak berbuat demikian. Oleh karena itu, penggunaan tingkah laku beberapa orang penganut taifah untuk mewarnakan keseluruhan kepercayaan Taoisme adalah sesuatu yang salah. Bagaimanapun, tanggapan yang salah itu memang diwujudkan oleh budaya popular Cina, khususnya novel-novel, filem-filem serta komik-komik Cina, yang menonjolkan tingkah laku itu untuk membubui cerita mereka. 

Laozi tidak mengajak penganut-penganutnya meninggalkan hal-hal keduniaan "duniawi" supaya memperolehi tempat yang baik pada hari akhirat. Sebenarnya, budaya Cina tidak mengutamakan hari akhirat. Oleh itu, taifah-taifah Taoisme juga tidak berbuat demikian kerana mereka lagi mengutamakan hidup dalam dunia ini dan oleh itu, hendak mencapai keabadian hidup. Sebaliknya, Laozi hanya "mengutamakan kesederhanaan dan kebebasan daripada keinginan untuk mengelakkan bahaya pengetahuan dan tindakan salah". Sebenarnya, semua agama dan falsafah aliran utama mengingatkan tentang keterlaluan kebendaan. Sebagai contoh, Jesus berkata: "Adalah lebih mudah untuk seekor unta memasuki lubang jarum berbanding orang yang kaya untuk memasuki Syurga." 

B. Agama Tao di Indonesia 
Keberadaan Agama Tao di Indonesia sudah sejak lama, bersamaan dengan datangnya orang-orang Tionghoa ke Nusantara dalam rangka mencari kehidupan. Dengan demikian, secara tidak langsung, telah membawa adat istiadat yang melekat dalam diri dan keyakinan serta kepercayaan (agama). Selanjutnya, untuk melaksanakan ritual keagamaan dibangunlah tempat-tempat peribadatan Agama Tao di mana mereka berada. Sampai saat ini dapat kita lihat tempat-tempat peribadatan Agama Tao yang tersebar, mulai dari Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam) sampai dengan Papua (Irian), yang saat ini orang mengenalnya dengan sebutan Klenteng. 

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan, bahwa umat Agama Tao sejak dahulu hingga saat ini tetap eksis keberadaannya di Tanah Air Indonesia tercinta ini. Sejak adanya perubahan politik di Negara Indonesia pada tahun 1965, dan dikeluarkannya Inpres No. 14 tahun 1967 tentang “Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat”, sejak saat itulah perkembangan Agama Tao di Indonesia seolah-olah tidak ada, dan umat Agama Tao sepertinya dipaksakan untuk menjadi umat agama lain. Dan sebutan tempat ibadahnya pun telah diubah namanya dengan tidak menyebutnya sebagai Klenteng (Tao Kuan). Namun, walau keberadaan Agama Tao secara resmi tidak diakui, tetapi dalam kehidupan sehari-hari umat Agama Tao di Indonesia tetap melaksanakan ritual peribadatan sebagaimana ajaran Agama Tao yang diyakininya, meskipun terlihat di luarnya seolah-olah ajaran dari agama lain. 

Oleh karena keberadaan umat Agama Tao di Indonesia tetap ada, maka pada tahun 1974 di Medan dibentuk organisasi keagamaan Tao, yang waktu itu diketuai oleh Taosu Kusumo sekaligus merangkap sebagai pengurus dan anggota. Dalam perkembangan selanjutnya ternyata banyak dukungan, baik dari kalangan umat agama Tao sendiri (yang dalam hal ini seolah-olah mengaku umat agama lain), maupun komunitas dari umat beragama lainnya yang hidup dan berkembang di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akibat banyaknya dukungan terhadap Agama Tao di Indonesia, maka umat dan simpatisan Tao mendeklarasikan suatu organisasi Kesamaan Keagamaan pada tanggal 27 Februari 1992 di Jakarta, dengan nama Majelis Taoisme Indonesia (MTI). 

Sejak perubahan politik pada tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi di segala bidang secara signifikan. Hal ini pula berdampak pada umat Agama Tao dan MTI, ditambah dengan dikeluarkannya Keppres No. 6 tahun 2000 tentang “Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1967 tentang “Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat China”. Selain dari pada itu, diperkuat dengan Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Menarik untuk disikapi, bahwa penyelenggaraan kegiatan agama, kepercayaan, dan adat istiadat, pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Hak Asasi Manusia (tertera dalam pertimbangan Keppres No. 6 tahun 2000). 

Selain itu, Negara pun menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agama dan kepercayaannya itu (UU No. 39 tahun 1999, ayat 2 Pasal 22). Setiap wagra negara atau kelompok masyarakat berhak mendirikan partai politik, lembaga swadaya masyarakat atau organisasi lainnya, untuk berperan serta dalam menjalankan pemerintahan dan penyelenggaraan negara sejalan dengan tuntutan perlindungan, penegakkan, dan pemajuan hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (UU No. 39 tahun 1999, ayat 2 Pasal 24). Sekalipun diperkuat dalam perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang ada di negara ini, antara lain : UUD 1945 pasal 29 ayat 2, Inpres No. 1 thn 1965, SKB Menag dan Mendagri No. 1 thn 1979, Instruksi Menag No. 3 thn 1981, UU No. 8 thn 1983, UU No. 10 thn 1992, UU No. 39 thn 1999 tentang Hak Asasi manusia, UU No. 23 thn 2006, UU No. 12 thn 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, dan UU No. 40 thn 2008 tentang Diskriminasi Etnis, serta UU lainnya. 

Untuk keberadaan Agama Tao di beberapa negara tetangga pun, Menteri Agama RI telah mengutus jajarannya ke negara asal Agama Tao. Dan mereka secara jelas telah menerima penjelasan, serta melihat langsung tempat peribadatannya. Namun, hingga saat ini, keberadaan umat Agama Tao belum mendapat respon dari pemerintah. Seolah, pemerintah benar-benar tutup mata terhadap Agama Tao. Terbukti, umat Tao masih tetap menggunakan agama lain dalam kartu identitasnya (KTP). Sesungguhnya, pihak MTI telah beberapa kali melayangkan surat ke Departemen Agama RI, dan selalu mendapat jawaban sama, yakni pemerintah belum dapat memberi jawaban. Bila dikatakan, pihak pemerintah tidak mengakui keberadaan Agama Tao di Indonesia, merekapun keberatan. Untuk menyatakan “ya” juga keberatan. 

Dengan demikian, dapat dikatakan, bahwa di negeri ini telah terjadi diskriminasi terhadap masyarakat dan rakyatnya, terutama di bidang kepercayaan dan agama. Padahal telah sama-sama diketahui, bahwa warga negara dari suku bangsa China, di Indonesia jumlahnya termasuk terbesar ketiga, setelah Jawa dan Sunda. 

#Dari berbagai sumber
Share this article :
 

+ komentar + 1 komentar

5 Maret 2014 pukul 21.12

assalamualaikum wr.wb saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada KI JUMBOYO atas bantuan KI.
kini impian saya selama ini sudah jadi kenyataan dan berkat bantuan KI JUMBOYO pula yang telah memberikan
angka ritual kepada saya yaitu 4 angka dan alhamdulillah langsung tembus. sekali lagi makasih ya KI karna
waktu itu saya cuma bermodalkan uang 300 ribu dan akhirnya saya menang. Berkat angka GAIB hasil ritual KI JUMBOYO
saya sudah bisa buka usaha yaitu BENKEL MOBIL/MOTOR dan TOKO SEMBAKO kini kehidupan keluarga saya jauh lebih baik dari
sebelumnya,bagi anda yg ingin seperti saya silahkan HUB/SMS KI JUMBOYO di nomor hpnya: 082-314-266-999 ramalan KI memang memiliki ramalan GAIB” yang dijamin tembus.,
















assalamualaikum wr.wb saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada KI JUMBOYO atas bantuan KI.
kini impian saya selama ini sudah jadi kenyataan dan berkat bantuan KI JUMBOYO pula yang telah memberikan
angka ritual kepada saya yaitu 4 angka dan alhamdulillah langsung tembus. sekali lagi makasih ya KI karna
waktu itu saya cuma bermodalkan uang 300 ribu dan akhirnya saya menang. Berkat angka GAIB hasil ritual KI JUMBOYO
saya sudah bisa buka usaha yaitu BENKEL MOBIL/MOTOR dan TOKO SEMBAKO kini kehidupan keluarga saya jauh lebih baik dari
sebelumnya,bagi anda yg ingin seperti saya silahkan HUB/SMS KI JUMBOYO di nomor hpnya: 082-314-266-999 ramalan KI memang memiliki ramalan GAIB” yang dijamin tembus.,

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Faisal wibowo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger